Assalamu'laikum

Tulisan ini aku buat sebagai curahan hati ku, salah dan khilaf ana hamba dhoif mohon ampunan Allah SWT dan maaf kepada saudara sekalian...

Selamat Datang

Photobucket

Senin, 29 Agustus 2011

Ar-Rabb, Yang Maha Mengatur dan Menguasai Alam Semesta

Dasar penetapan
Nama Allah Ta’ala yang maha indah ini disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur’an, di antaranya dalam firman Allah Ta’ala,
{قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}
Katakanlah:”Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam” (QS al-An’aam:162).
Dan dalam firman-Nya,
{قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ}
Katakanlah:”Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah, padahal Dia adalah Rabb bagi segala sesuatu?” (QS al-An’aam:164).
Demikian pula dalam firman-Nya,
{رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ}
“Rabb langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS Shaad: 66).
Juga dalam firman-Nya,
{سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ}
(Kepada penghuni surga dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang” (QS Yaasiin:58).
Makna ar-Rabb secara bahasa
Ibnu Faris berkata, “Kata Rabb menunjukkan beberapa arti pokok, yang pertama: memperbaiki dan mengurus sesuatu. Maka ar-Rabb berarti yang menguasai, menciptakan dan memiliki, juga berarti yang memperbaiki/mengurus sesuatu.
Ibnul Atsir berkata, “Kata ar-Rabb secara bahasa diartikan pemilik, penguasa, pengatur, pembina, pengurus dan pemberi nikmat. Kata ini tidak boleh digunakan dengan tanpa digandengkan (dengan kata yang lain) kecuali untuk Allah Ta’ala (semata), dan kalau digunakan untuk selain-Nya maka (harus) digandengkan (dengan kata lain), misalnya: rabbu kadza (pemilik sesuatu ini).
Lebih lanjut imam Ibnu Jarir ath-Thabari memaparkan, “(Kata) ar-Rabb dalam bahasa Arab memliki beberapa (pemakaian) arti, penguasa yang ditaati di kalangan orang-orang Arab disebut rabb …, orang yang memperbaiki sesuatu dinamakan rabb …, (demikian) juga orang yang memiliki sesuatu dinamakan rabb. Terkadang kata ini juga digunakan untuk beberapa arti selain arti di atas, akan tetapi semuanya kembali pada tiga arti tersebut. Maka Rabb kita (Allah Ta’ala) yang maha agung pujian-Nya adalah penguasa yang tidak ada satupun yang menyamai dan menandingi kekuasaan-Nya, dan Dialah yang memperbaiki (mengatur semua) urusan makhluk-Nya dengan berbagai nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada mereka, serta Dialah pemilik (alam semesta beserta isinya) yang memiliki (kekuasan mutlak dalam) menciptakan dan memerintahkan (mengatur)”.
Penjabaran makna nama Allah ar-Rabb
Ar-Rabb adalah al-Murabbii (yang maha memelihara dan mengurus) seluruh makhluk-Nya dengan mengatur urusan dan (melimpahkan) berbagai macam nikmat (kepada mereka). Maka ar-Rabb adalah Yang Maha Pencipta sekaligus Penguasa dan Pengatur alam semesta beserta isinya.
Makna ar-Rabb adalah yang memiliki sifat rububiyah terhadap seluruh makhluk-Nya dalam hal menciptakan, menguasai, berbuat sekehendak-Nya dan mengatur mereka.
Nama Allah yang mulia ini termasuk nama-nama Allah Ta’ala yang mengandung beberapa arti dan bukan hanya satu arti. Bahkan nama ini jika disebutkan sendirian tanpa nama Allah Ta’ala lainnya, kandungannya mencakup semua nama Allah yang maha indah dan sifat-Nya yang maha sempurna.
Dalam hal ini imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata, “Sesungguhnya ar-Rabb adalah (zat) yang maha kuasa, yang mengadakan, pencipta, pembentuk rupa, yang maha hidup lagi berdiri sendiri dan menegakkan urusan makhluk-Nya, maha mengetahui, mendengar, melihat, luas kebaikan-Nya, pemberi nikmat, pemurah, maha memberi dan menghalangi, yang memberi manfaat dan celaka, yang mendahulukan dan mengakhirkan, yang memberi petunjuk dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya (sesuai dengan hikmah-Nya yang agung), yang menganugerahkan kebahagiaan dan menyengsarakan siapa yang dikehendaki-Nya, yang memuliakan dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya, dan semua makna rububiyah lainnya yang berhak dimiliki-Nya dari (kandungan) nama-nama-Nya yang maha indah”.
Sifat rububiyah Allah Ta’ala ini meliputi seluruh alam semesta beserta isinya, karena Dialah yang memelihara dan mengatur semua makhluk dengan berbagai macam nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada mereka, Dialah yang menciptakan mereka dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, Dialah yang menyediakan semua kebutuhan makhluk-Nya, dan Dialah yang memberikan kepada semua makhluk penciptaan yang sesuai dengan keadaan mereka kemuadian memberi petunjuk kepada mereka untuk kebaikan dalam hidup mereka.
Pembagian sifat rububiyah Allah Ta’ala
Sifat rububiyah Allah Ta’ala ada dua macam:
1- Rububiyah umum yang mencakup semua makhluk, baik yang taat maupun yang selalu berbuat maksiat, yang beriman maupun kafir, yang berbahagia maupun celaka, yang mendapat petunjuk maupun yang sesat. Rububiyah ini berarti menciptakan, memberi rezki, mengatur, melimpahkan berbagai macam nikmat, memberi dan menghalangi, meninggikan dan merendahkan, menghidupkan dan mematikan, mamberi kekuasaan dan menghilangkannya, melapangkan dan menyempitkan, melapangkan semua penderitaan, menolong orang yang kesusahan dan memenuhi permohonan orang yang ditimpa kesulitan. Ini semua berlaku umum untuk selauruh makhluk-Nya, Allah Ta’ala berfirman,
{يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ}
Semua yang ada di langit di bumi selalu meminta kepada-Nya, setiap hari Dia (memenuhi) semua kebutuhan (makhluk-Nya)” (QS ar-Rahmaan:29).
2- Rububiyah yang khusus bagi para kekasih dan orang-orang yang dicintai-Nya, yaitu dengan dia menjaga dan memberi taufik kepada mereka untuk beriman dan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, serta melimpahkan kepada mereka ilmu ma’rifatullah (mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya) dan (taufik) untuk selalu kembali/bertobat kepada-Nya, mengeluarkan mereka dari berbagai macam kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), dan memudahkan mereka untuk melakukan semua kebaikan serta menjaga mereka dari semua keburukan.
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “(Rububiyah) yang lebih khusus dari itu adalah penjagaan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya yang shaleh dengan memperbaiki hati, jiwa dan akhlak mereka.
Inilah sebabnya mengapa mayoritas doa yang diucapkan hamba-hamba Allah Ta’ala yang shaleh, yang disebutkan dalam al-Qur’an selalu diawali dengan nama Allah ar-Rabb (misalnya: Wahai Rabb kami, atau wahai Rabb-ku), karena mereka sangat mengharapkan makna yang khusus dari sifat rububiyah ini, sehingga isi doa mereka pun tidak lepas dari makna yang dijelaskan di atas.
Pengaruh positif dan manfaat mengimani nama Allah ar-Rabb
Mengimani Rububiyah Allah akan menumbuhkan dalam diri seorang muslim keikhlasan dalam beribadah kepada-Nya dan ketundukan yang seutuhnya di hadapan-Nya. Hal ini disebabkan karena keimanan terhadap Rububiyah Allah Ta’ala mengandung konsekwensi penetapan uluhiyah (penghambaan diri dengan ikhlas) bagi Allah Ta’ala.
Inilah yang ditunjukkan dalam firman Allah Ta’ala,
{يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ}
Wahai manusia, beribadahlah kepada Rabb-mu (semata-mata), Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa” (QS al-Baqarah:21).
{إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ}
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku (semata-mata)” (QS al-Anbiyaa’:92).
Imam Ibnul Qayyim memaparkan hal penting ini dalam ucapannya, “… Inilah tanda (adanya) tauhid uluhiyah (penghambaan kepada Allah Ta’ala yang sempurna) dalam hati seorang hamba, dan pintu masuk (yang membawa) hamba ini (mencapai kedudukan ini) adalah tauhid Rububiyah. Artinya: pintu masuk (untuk mencapai) tauhid uluhiyah adalah tauhid rububiyah.
Sesungguhnya yang pertama kali tertanam dalam hati (manusia) adalah (mengimani) keesaan Allah Ta’ala dalam Rububiyah-Nya, kemudian (kedudukannya) meningkat kepada keimanan terhadap keesaan Allah Ta’ala dalam uluhiyah-Nya. Sebagaimana hal inilah yang diserukan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an, (yaitu) dengan (pengakuan) manusia terhadap tauhid Rububiyah yang (mengandung konsekwensi) mengakui tauhid uluhiyah. Allah menegakkan argumentasi kepada mereka dengan pengakuan mereka ini, kemudian Dia menyampaikan bahwa mereka sendiri yang menentang pengakuan mereka itu dengan menyekutukan-Nya dalam uluhiyah.
Maka dalam keadaan ini terwujudlah pada diri seorang hamba tingkatan:
{إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ}
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan” (QS al-Faatihah:5).
Allah Ta’ala berfirman,
{وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ}
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:”Siapakah yang menciptakan mereka? niscaya mereka menjawab:”Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” (QS az-Zukhruf: 87).
Artinya: bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari mempersaksikan (kalimat) laa ilaaha illallah (tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah) dan dari penghambaan diri kepadanya semata, padahal mereka telah mempersaksikan bahwa tidak ada Rabb (penguasa dan pengatur alam semesta) dan tidak ada pencipta selaun Allah?…” .
Demikian pula beriman kepada Rububiyah-Nya dengan benar akan membawa seorang hamba menuju tingkatan ridha kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb, yang berarti ridha kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihan-Nya, serta kepada apa yang diberikan dan yang tidak diberikan-Nya. Inilah syarat untuk mencapai tingkatan ridha kepada-Nya sebagai Rabb secara utuh dan sepenuhnya, dan ini merupakan ciri utama orang yang telah merasakan kemanisan dan kesempurnaan iman, sebagaimana sabda Rasulullah Ta’ala, “Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha dengan Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya dan islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya”.
Penutup
Demikianlah, dan kami akhiri tulisan ini dengan memohon kepada Allah Rabb semesta alam, agar senantiasa menganugerahkan kepada kita semua penjagaan dan taufik dari-Nya, serta semua makna Rububiyah-Nya yang khusus, sebagaimana yang dilimpahkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 5 Rabi’ul Tsani 1431 H
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA
Artikel : http://muslim.or.id/aqidah/ar-rabb-yang-maha-mengatur-dan-menguasai-alam-semesta.html

Minggu, 14 Agustus 2011

Makna Kata “Ad-Diin”


Oleh: Tim kajian dakwah alhikmah
alhikmah.ac.id – Islam adalah sebuah ad-diin. Secara umum kita memadankan kata itu dengan kata agama dalam bahasa Indonesia. Dan jika mendefinisikannya kata itu kita pahami sebagai agama yang mengatur hubungan antara seorang hamba dengan Penciptanya. Ternyata pengertian kata ad-diin tidak sesederhana itu. Tahukah Anda bahwa secara etimologi saja kata ad-din memiliki cakupan arti yang sangat luas, sesuai dengan substansinya. Setidaknya seperti empat pengertian di bawah ini.
1. As-sulthah wal al-qahru (artinya kekuasaan atau memaksa).
Pengertian ini seperti perkataan orang Arab: dintu al-qauma, artinya aku paksa kaum itu atau aku kuasai. Maksudnya, ketika seseorang memeluk dan mengikuti suatu ad-diin, ia telah menyerahkan dirinya untuk dikuasai olehnya dan pada gilirannya bersedia dipaksa untuk menjalankan aturan-aturan. Tentu saja hal itu dilandasi oleh keyakinan terhadap kebenaran yang ada pada ad-diin itu, dan keyakinan bahwa orang itu akan mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu berupa kebahagiaan.
Dengan menggunakan pengertian seperti itu, di surat Al-Waqi’ah ayat 85-86, Allah swt. bertanya setara retoris, apakah manusia, kita, ingin lepas dari penguasaan Allah swt? Jika ingin lepas dari penguasaan Allah, manusia ditantang oleh Allah untuk mengembalikan ruh ke jasad setelah dicabut dan dipisahkan darinya. Namun, kenyataannya manusia tidak mampu karena kita memang tidak memiliki kekuasaan untuk itu.
“Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?” (Al-Waqi’ah: 85-86).
Karena itu, adalah wajar dan rasional jika Allah swt. yang menciptakan manusia memaksakan sebuah aturan hidup kepada kita berupa Ad-Diin Al-Islam.
2. Tunduk kepada kekuasaan itu.
Konsekuensi dari mengikuti sebuah ad-Diin adalah ketundukan terhadap semua ajaran dan aturannya. Seseorang dikatakan tidak menjadi pemeluk agama dengan baik ketika ia tidak tunduk dan taat dalam menjalankan aturan agama tersebut. Hal ini berlaku bagi semua ad-diin atau yang dianggap sebagai ad-din seperti ideologi, aliran, dan kepercayaan.
Kita bisa lihat dalam kehidupan keseharian kita, setiap orang yang mengikuti sebuah ideolog atau kepercayaan, mereka akan tunduk kepada kepercayaannya itu, kendatipun ideologi itu menurut orang banyak sebagai aliran dan ideologi sesat. Itulah yang terjadi di beberapa aliran. Para pengikutnya rela mati karena mereka yakin betul bahwa hal itu adalah implementasi dari ketundukan mereka kepada keyakinan yang mereka anut.
Islam adalah ad-diin yang diturunkan Allah swt., Sang Pencipta alam semesta, bagi manusia. Karena itu, Islam adalah diinul haqq (agama yang benar). Kenapa manusia tidak tunduk dengan total dengan semua ajaran dan aturan yang ada di dalam Islam?
3. Undang-undang yang bersumber dari kekuasaan tersebut.
Ad-diin juga identik dengan semua aturan dan undang-undang dari Sulthah (kekuasaan). Karena setiap kekuasaan pasti mempunyai undang yang berlaku bagi yang dikuasainya demi tercapainya keinginan dari kekuasaan itu.
Allah menceritakan kisah Nabi Yusuf bersama saudara-saudaranya. Yusuf membuat skenerio seolah-olah saudaranya mencuri piala miliknya agar bisa bertemu dengan saudaranya itu. Dan tidak sepatutnya baginya untuk menghukum saudaranya itu dengan undang-undang kerajaaan. Allah berfirman,
“Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui.” (Yusuf: 76).
Allah juga berfirman, “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (Al-Kafirun: 6)
Ayat ini adalah penolakan Allah atas tawaran damai orang-orang kafir Quraisy kepada Rasulullah saw. Mereka tidak mengusulkan agar Nabi memeluk agama mereka dan mereka memeluk agama Islam. Tetapi orang-orang kafir itu mengusulkan Rasulullah dan mereka menjalankan aturan dan ibadah selama satu tahun secara bergantian. Tentu saja usulan itu ditolak Rasulullah saw. sebab sebuah diin tidak mungkin dicampuradukan aturan-aturannya dengan aturan-aturan diin yang lain. Tidak mungkin aturan hidup yang diturunkan Allah swt. dicampuradukan dengan aturan hidup yang dikarang-karang oleh setan laknatullah.
4. Balasan bagi orang yang taat kepada undang-undang tersebut dan siksa bagi yang tidak taat.
Ad-diin juga bermaknakan balasan bagi siapa yang taat menjalankan aturan itu serta siksa bagi siapa yang tidak taat. Allah berfirman di surat Al-Fatihah, dimana yaum ad-diinartinya hari kiamat dan hari pembalasan. Allah swt. menisbatkan kekuasaan kepada Hari Pembalasan karena pada hari itu tidak ada lagi klaim kekuasan selain klaim Allah. Di hari itu tidak satu makhluk pun bisa melakukan sesuatu tanpa izin Allah swt.
“Yang menguasai di hari Pembalasan.” (Al-Fathihah: 4)
Kata maalik (yang menguasai) jika dibaca dengan memanjangkan kata “mim” artinya pemilik. Sedangkan jika dibaca pendek, malik, artinya raja. Sedangkan frase yaumi ad-diin disebut juga yaumul qiyaamah, yaumul hisaab, yaumul jazaa’. Jadi, yaumi ad-diin (hari Pembalasan) adalah hari yang di waktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk.
Begitulah hakikat kekuasan Allah swt. di pada hari itu. Allah swt. adalah satu-satunya Raja yang memiliki kekuasaan penuh di hari pembalasan itu. Ia memaksakan undang-undang dan aturan-Nya diterapkan untuk memberi balasan pahala kepada orang yang telah beriman, tunduk secara total, dan mengamalkan Ad-Diin (aturan-aturan) yang dibuat-Nya di dunia. Di hari itu Allah juga memaksakan undang-undangnya ditegakkan dengan menghukum setiap orang yang membangkang dari aturan-aturan-Nya selama hidup di dunia.
Begitulah makna ad-diin secara bahasa. Semoga Allah swt. mengilhamkan kepada jiwa kita untuk beriltizam (memegang teguh) kepada Al-Islam secara total. Amiin. (dkwt)

Minggu, 07 Agustus 2011

MAKNA “LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH”

Kalimat “Laa ilaaha illallah” adl kalimat yg sangat agung sehingga Nabi SAW bersabda bahwa sebaik-baiknya dzikir adl kalimat “Laa ilaaha illallah.” Kalimat ini juga selalu diulang-ulang oleh kaum muslimin baik anak kecil atau dewasa. Bahkan dia adl satu syarat yg harus diucapkan oleh orang yg akan masuk Islam. Dia selalu dibaca dalam sholat lima waktu baik siang sore malam atau dibaca ketika dzikir setelah shalat.
Tetapi pertanyaannya adalah “Apakah kita sudah tahu apa makna syarat dan yg membatalkan syahadat “Laa ilaaha illallah” ini?” Di sini kami akan berusaha menjelaskan makna “Laa ilaaha illallah” yg benar dan sesuai dgn pemahaman para ulama’.
Makna “Laa ilaaha illallah” Makna “Laa ilaaha illallah” sebagaimana dijelaskan oleh beberapa ulama’ adalah Tiada tuhan yg berhak menerima ibadah kecuali Allah SWT.
Potongan “Laa ilaaha” adl menafikan/meniadakan tuhan apa saja yg dianggap berhak menerima penyembahan.
Sementara “Illallah” adl itsbat/menetapkan hak menerima penyembahan hanya utk Allah.
Maka makna secara global adalah “Tiada tuhan” yg berhak disembah dgn artian kita meletakkan kalimat “yang berhak disembah” setelah kalimat “Tiada tuhan”.
Tetapi kalau kita artikan dgn “Tidak ada tuhan” tanpa meletakkan kalimat keterangan “yang berhak disembah” maka makna yg timbul adl “Tidak ada tuhan” saja. Padahal makna ini bertentangan dgn kenyataan yg ada. Karena di sekeliling kita banyak sekali objek yg dijadikan tuhan oleh manusia. Dari bebatuan pohon patung kayu sampai binatang ternak. Lalu bagaimana kita bisa katakan “Tidak ada tuhan” sementara ada sapi yg jadi tuhan dan ada pohon yg jadi tuhan?
Ini semua menunjukkan bahwa selain Allah ada objek lain yg dijadikan sebagai tuhan namun “tuhan-tuhan” buatan tadi tidak ada yg berhak utk disembah krn mereka memang tak punya hak akan hal itu. Berbeda dgn keberadaan Allah yg punya hak penuh utk diibadahi oleh ciptaan-Nya. Jadi jelaslah letak kesalahan makna yg kedua tadi.
BEBERAPA TAFSIRAN YANG SALAH Ada beberapa orang yg menafsirkan “Laa ilaaha illallah” dgn tafsiran yg salah antara lain
    “Laa ilaaha illallah” artinya “Tidak ada sesembahan kecuali Allah.” Ini tentu tidak benar krn hal itu akan menimbulkan makna yg salah yaitu “Bahwa apa saja yg disembah baik itu yg haq ataupun yg bathil maka itu adl Allah.”
    “Laa ilaaha illallah” artinya “Tidak ada pencipta selain Allah.” Makna seperti ini belum lengkap krn hanya menetapkan makna tauhid rububiyyah Allah saja sedangkan tauhid ada tiga macam Tauhid Rububiyah Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma’ dan Sifat.
    “Laa ilaaha illallah” artinya “Tidak ada Hakim selain Allah.” Makna ini juga kurang tepat krn hanya menjelaskan sebagian makna “Laa ilaaha illallah.”Penafsiran-penafsiran ini banyak sekali ditulis dalam buku-buku dan difahami oleh kaum muslimin jarang sekali kaum muslimin di Indonesia memahami makna kalimat ini dgn pemahaman yg benar. MAKNA MUHAMMAD RASULULLAH. Adapun makna Muhammad Rasulullah adalah “Bersaksi bahwa Muhammad adl hamba dan utusan Allah utk semesta alam serta mengamalkan apa yg diperintahkan menjauhi semua yg dilarang oleh beliau mempercayai khabar yg bersumber dari beliau dan tidak beribadah kecuali sesuai dgn tuntunan dari Rasulullah SAW.” KESIMPULAN YANG DAPAT DIAMBIL ADALAH
      Makna syahadah “Laa ilaaha illallah” yg benar adl “Tiada tuhan yg berhak disembah kecuali Allah”.
      Ada beberapa tafsiran yg kurang tepat tentang “Laa ilaaha illallah” yg berkembang di kalangan muslimin di antaranya
      • Tidak ada tuhan kecuali Allah. Ini kurang benar krn bertentangan dgn kenyataan.
        Tidak ada pencipta selain Allah.
        Tidak ada penentu hukum selain Allah. Kedua tafsiran ini kurang lengkap krn hanya mengandung sepotong makna dari keseluruhan makna “Laa ilaaha illallah”.
      Kesaksian bahwa Muhammad Rasul Allah adl dgn melaksanakan semua yg diperintahkan menjauhi apa yg dilarang mempercayai khabar darinya dan beribadah sesuai dgn tuntunannya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Muhammad keluarga dan para pengikutnya. Wallahu a’lam. . Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia sumber file al_islam.chm

Sabtu, 04 Juni 2011

Bila Mayat mendengar suara dalam kubur,..















Bismillahirahmannirahim,..
setiap yang bernyawa pasti akan mati,dan ini bukan cuma janji tapi pasti akan terjadi, saat badan menggigil, sekujur tubuh kedingina, saat itulah malaikat pencabut nyawa ada di dekat itu, dan saat nafas berhenti saat itu teputuslah dunia ini.
Sang maut jangan di cari karena akan datang menghampiri,..dan bagaimana sang tubuh yag menjadi mayat dialam kubur ? silahkan baca ini,..
Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya...........................

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali
2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.

Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu."

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah
Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara"

Ketika Mayat Siap Dikafan...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,"Wahai Fulan Anak Si Fulan

Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."

Ketika MayatDiusung.... Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."

Ketika Mayat Siap Dishalatkan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."

Ketika MayatDibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara Memekik Dari Langit,"Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa."

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian....Allah Berkata Kepadanya, "Wahai Hamba-Ku.....

Kini Kau Tinggal Seorang Diri
Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
Mereka Pergi Meninggalkanmu.. Seorang Diri

Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar Perintahku
Hari Ini,.... Akan Kutunjukan Kepadamu Kasih Sayang-Ku
Yang Akan Takjub Seisi Alam Aku Akan Menyayangimu
Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman,

"Wahai Jiwa Yang Tenang Kembalilah Kepada Tuhanmu Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya .Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku. Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"

Ya Rabb… Jangan Biarkan Aku sendiri

Air mata ini sering berjatuhan...

Kepahitan ini sering kurasakan...Rabb..kalau bukan diri-Mu yang ku kenal...Niscaya aku tidak akan pernah mampu tersenyum kembali...

Sakit itu sering kurasakan...Luka itu sudah menjadikanku teman...Rabb..andai bukan diri-Mu yg menyembuhkan...Ku yakin..tiada dokter yang mampu menyelamatkan...

Aku sayang pada-Mu ya..Rabb...Tapi..masih saja aku mengeluh akan dukaku...Aku rindu pada-Mu ya..Rabb...Tapi..masih saja aku takut..Kau marah padaku

Jangan biarkan aku seorang diri ya..Rabb...Karena ku takut berjalan sendiri di sini...Jangan tinggalkan aku sendiri ya..Rabb...Karena ku takut tak bisa kembali...__________________________________

Ketika kita merasa amat membutuhkan hadirnya seorang pendamping...Kerika kita terbelenggu merasa terbebani oleh beberapa masalah...saat hati kita dicekam oleh kesedihan karena tidak adanya teman sejati ...atau ketika jiwa dipenuhi kerinduan untuk menimang buah hati yang lucu...

PANJATKAN DOA INI :

رَبِّ لا تَذَرْنى فَرْداً وَأَنْتَ خيْرُ الوارِثينَ

“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS. Al-Anbiya’ Ayat 89)

Ketika terasa sepi yang mencekam...Agar tetap ada senyum di hatimu...agar ikhtiar terus di sempurnakan...agar doa-doa tak bosan kau senandungkan...agar Iblis tak menggodamu yang menyebabkan engkau futur...

PANJATKAN DOA INI :

رَبِّ لا تَذَرْنى فَرْداً وَأَنْتَ خيْرُ الوارِثينَ

“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS. Al-Anbiya’ Ayat 89)
Sesungguhnya ini adalah do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Zakariya As. untuk menghapus kesendiriannya....

Catatan Masaji Antoro

Ada Surga Di Wajahmu










Teruntuk seorang Akhwat, yang mampu mengubah hidupku. Hidup yang tak tentu arah menjadi terarah. Hidup yang begitu gelap menjadi terang. Hidup yang tiada tujuan menjadi begitu berarti dan penuh misi. Dia... Menyampaikan padaku apa-apa yang wajib disampaikan; Mengajarkan padaku apa-apa yang Rasulullah wariskan.


Nafas menjadi ibadah
Pandangan menjadi ibadah
Pendengaran menjadi ibadah
Perkataan menjadi ibadah
Gerak hati menjadi ibadah
Segala menjadi ibadah

Teruntuk seorang Akhwat. Yang selalu membuatku menagis ketika menatapnya, karena tergambar segalanya. Segala dosaku; Segala khilafku; Segala lengahku; Segala kemunafikanku; Segala amal -yang entah- apakah Rabbku Ridha atasnya.

Yaa Rabb, Sang Maha Bijaksana...
Ampuni hambamu yang Dha'if ini.
Dan teruntuk seorang akhwat,
yang selalu membuatku menangis ketika memandangnya,
karena tergambar begitu indahnya...
Indahnya Islam...
Indahnya Iman....
Indahnya Dakwah...
Indahnya Ukhuwah...
Indahnya Surga...

Ya... Surga. wajahnya senantiasa mengingatkanku akan surga. Aku ingin bersamanya disana. Entah... Apa persembahan yang layak untuk ku berikan padanya. Jika ia butuh hartaku, akan kuberikan untuknya. Jika ia butuh suami, akan ku tawarkan suamiku untuknya. Jika ia butuh tenagaku, akan kukerahkan sekuat tenaga untuk membantunya.

Namun apa yang justru ia katakan...!!!
"Tidak Dik... Jangan demikian. Aku hanya sangat berharap kau kerahkan segala hartamu, keluargamu dan segala tenagamu untuk Allah dan Rasul-Nya. Kerahkan segalanya seoptimal mungkin untuk perjuangan dakwah ini, demi tegaknya Khilafah yang telah di depan mata ini. Dan untukku, curahkan do'amu di sepertiga malammu. Semoga Allah mempertemukan kita di surga-Nya kelak. Semoga kemuliaan ini tegak di tangan-tangan kita. Di tangan jundi-jundi yang ikhlas nan istiqamah".

Lalu... di antara rasa dan curahan kata syukur yang tak mampu lagi ku ucap, aku menjawab: "Mbak... mohon di maklumi, jika setiap ku bertemu denganmu, aku tak mampu membendung air mataku. Karena sungguh... aku melihat surga di wajahmu".

UKHUWAH ITU AIR PUTIH


















Air Putih…..sebuah zat yang dapat memberikan kesegaran bagi yang merasakannya…..kelembutannya, kebeningannya, dan keindahannya membuat siapa pun yang merasakannya akan hanyut dengan segala pesonanya…
Biarlah air putih itu tetap dengan rasanya yang seperti itu….jangan berusaha mencampur gula didalamnya…kesegarannya akan hilang, namun ia tetap air putih….terlihat pun seperti air putih, hanya rasa yang membedakannya melalui lidah…..

Rasa haus yang tinggi membuat seseorang sangat membutuhkan air putih….jangan menggunakan hanya secangkir gelas untuk mengambilnya….Gunakanlah seember ataupun sedrum….agar rasa haus itu benar2 hilang dari tenggorokan….bila ia tetap menggunakan secangkir gelas, maka belum tentu ia akan mendapatkan air putih yang sama….bisa jadi secara lahiriah itu air putih, namun rasa air putih dapat berbeda tergantung dari mana sumber air yang ia peroleh…..

Air putih yang dimaksud disini adalah Ukhuwah Islamiyah…..setiap muslim pasti membutuhkannya….karena manusia adalah mahluk sosial….sungguh indah apabila diantara kita dapat saling memahami, mengerti, dan membantu antara satu dengan yang lainnya…..hidup ini terasa sangat indah…..kebeningan ukhuwah islamiyah yang dilukiskan pada air putih disebabkan antara sesama muslim mengerti akan esensi hidupnya, kemana kelak ia bermuara, dan siapa yang diharapkan untuk meridhoi segala aktifitasnya…..Allah SWT…..Dialah yang menciptakan kesegaran itu…..
Namun, hati2 dalam menggunakannya…..tidak jarang seseorang mengatasnamakan sebuah ukhuwah islamiyah….dia memanfaatkan saudaranya untuk melancarkan bisnisnya, mencari keuntungan, meningkatkan harga diri pergaulannya, dan masih banyak lagi…..itu semua mereka katakan demi ukhuwah islamiyah…..bentuknya sama tapi kesegarannya berbeda…..

Terkadang umat muslim terkotak-kotak dalam mengimplemetasikan ukhuwah islamiyah…..disebabkan antara umat muslim yang satu dengan yang lainnya berbeda pemikiran, mereka hanya menerapkan ukhuwah islamiyah diantara golongannya saja…..sungguh sangat sedikit cangkir itu menampung air putih…..tidak bisakah kita berusaha membuka sedikit pemikiran kita dan biarkan ukhuwah islamiyah itu masuk kedalam hati setiap muslim…..Gunakan tempat yang luas untuk menampung air putih itu…..Mari, kita bersama-sama meneguk air putih yang sangat segar…..hingga rasa haus kita dapat terobati, hingga tenggorokan kita dapat menelan berbagai macam makanan dengan nyaman….

Melalui artikel ini kuucapkan sukron atas air putih yang senantiasa diberikan oleh ikhwan wa akhwat fillah….aku berusaha tetap menjaga kesegaranya, namun bila KETETAPAN ALLAH TIBA, aku tetap tidak ingin mencampurnya dengan gula, atau merubahnya menjadi air kopi yang pahit, maupun menjadikannya air susu dengan kepekatan warnanya…..yang aku inginkan air putih itu bermetamorfosa menjadi sebuah madu dengan warna kuning keemasannya…..manisnya menambah daya tahan tubuh manusia dan warna keemasannya melambangkan kemenangan dan kejayaan…..
Dia tetap segar namun dengan sensasi yang berbeda……
Insya Allah…..

Sabtu, 28 Mei 2011

Suatu saat kau akan mengerti

Suatu saat kau akan bisa mengerti mengapa mawar yang indah itu harus berduri, ketika saat ini kau selalu mengeluh sakit saat berusaha memetik dan menggenggam mawar karena durinya menusukmu…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa air yang jernih itu mampu menjadi keruh dan kotor serta menyimpan banyak penyakit jika kau biarkan air itu diam dan tak mengalir…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa waktu adalah uang yang harus kau kau jaga agar waktu itu tak terbuang percuma…

Suatu saat kau akan mengerti tentang sesuatu yang saat ini belum kau mengerti. Dan kau akan bisa mengerti ketika kau telah berjibaku dengan waktu dan akal pikiranmu…

Lihatlah pada apa yang Allah perlihatkan padamu…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa hari ini Allah mengambil apa yang Dia titipkan padamu sedang kau mencintainya dengan amat sangat hingga akhirnya membuatmu menangis karena kehilangannya..

Suatu saat kau akan akan mengerti mengapa Allah melakukan sesuatu yang tidak kau sukai hingga membuatmu tak berhenti untuk mengeluh…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa Allah memberikanmu sesuatu yang membuat hatimu amat kecewa hingga membuatmu sulit untuk mensyukuri apa yang diberiNya..

Suatu saat kau akan mengerti mengapa harus ada jalan mulus namun menyesatkan dan jalan terjal namun mengantarmu pada kebahagiaan…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa kau harus memperlakukan cinta dihatimu dengan penuh kehati-hatian…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa kau harus melelahkan diri dalam perjuangan demi meraih sebuah kebahagiaan…

Suatu saat kau akan mengerti mengapa hidup harus kau jalani dengan tertawa dan menangis..
Dan suatu saat kau akan mengerti mengapa hidupmu harus diatur sedemikian rupa, berbeda dengan makhlukNya yang lain…

Kau akan mengerti semuanya tatkala kau biarkan jiwamu mendesah, akalmu berpikir, dan imanmu ikut serta mengiringi..

Kau akan mengerti kala Allah ingin membuatmu menjadi hamba yang kuat..
Menjadi hamba yang teguh…
Menjadi hamba yang cerdas menata hati..
Menjadi hamba yang tak mudah berputus asa…
Menjadi hamba yang mengerti akan hakikat kehidupan…
Dan menjadi hamba yang akan dirindukan oleh syurga dan ridhoNya…

oleh ARtikeL, reNungaN, kisaH mOtifasi

Kamis, 26 Mei 2011

Batas Pandangan ku

Langit, biru mu adalah batas kemampuan ku memandang angkasa Ciptaan Allah, bila ku silau menatap mu ku sadar semakin bertambah umur bumi akan semakin lemah, kerdil, dan layu jagat raya dan seisinya. Jika ku merasa hebat dengan moderenisasi dunia ini bukankah itu merupakan kesombongan ku untuk mengakuinya. Apalah arti hebatnya teknologi, otak, dan kelantangan bicara jika iman dihati tak berarti seberapa dimata Allah, ketaatan ku pada Mu usahaku, keridhaan Mu merupakan tekad dan harap ku pada Mu,. Ya Allah berikanlah ilmu yang bermanfaat ilmu yang diamalkan, serta amal yang diterima disisi Mu.
Ya Tuhanku berilah ampunan dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.
Aamiin.

N_W

Jumat, 04 Februari 2011

Not "same....."

Jika anak dibesarkan dengan celaan,
Ia akan bealjar memaki….
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
Ia akan berlajar berkelahi…
Jika anak di besarkan dengan cemoohan,
Ia akan belajar rendah diri….
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
Ia belajar menyesali diri….
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
Ia belajar menahan diri…..
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
Ia belajar percaya diri….
Jika anak dibesarkan  dengan pujian,
Ia belajar menghargai….
Jika anak dibesarkan dengan sebaik – baiknya perlakuan,
Ia belajar keadilan….
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
Ia belajar menaruh kepercayaan….
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
Ia belajar menyenangi dirinya….
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan…..

By : Dorothy Law Nolte

Bismillah….,

Dan semua kehidupan ini membutuhkan proses…,
Keberhasilan bukan bertitik tumpu atas hasil seseorang yang dicapainya, akan tetapi… sejauh dan seberapa besar perjuangan ia bertahan, ia berikhtiar dalam usahanya…

Anak adalah jiwa yang musti terpelihara se- awal ia berada di dunia…
Waktu kecil.. ia begitu polos dan putih….
Itulah mengapa terkadang kita yang dewasa harus mencontoh “kejujuran” mereka…
Dalam hal apapun jiwa kecil itu merasa peka terhadap lingkungannya…
Besar  batin dengan apa yang mereka terima…

Jiwa yang tergenggam hanyalah ada pada Allah saja.
Hati yang tercipta dari dua menjadi satu….
Atas ridho dan ijin-Nya..

Maka lepas dan bebaskanlah .. namun…. Ikatlah ia dengan kepedulian…
Karena tak satu hal pun di dunia ini secara terus menerus sesuai dengan apa yang kita inginkan…
Kita berbeda…
Sekalipun SAMA….
Kita berdiri sendiri….
Sekalipun  BERSAMA….


Saling mengerti dan menghargai….
Semoga  dari apapaun yang “tak sama” kan dapat menjadi suatu warna yang Anggun karena perbedaaan yang ada…
Insya Allah Amin.

Ratih Septiana

Bali,
29 Desember 2010
17 . 50 wita

Senin, 24 Januari 2011

Al Ma'tsurat

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadaMu,
bertemu untuk taat kepadaMu,
bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu,
dan berjanji setia untuk membela syariatMu,
maka kuatkanlah ikatan pertaliannya,
ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya,
tunjukanlah jalannya,
dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak akan pernah redup,
lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepadaMu,
hidupkanlah dengan ma'rifahMu,
dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong, Amiin.
Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya.

^^dari berbagai sumber^^

Jumat, 21 Januari 2011

Alquran ku


10. Pokok Isi Al-Quran

1. Tauhid
Percaya secara Haqqul yakin kepada Allah SWT. dan Malaikat-malaikat-Nya. Dan Kitab-kitab-Nya. Dan para Rasul-rasul-Nya. Dan Hari Qiyamat/Hari kemudian. Ser ta percaya kepada Qodho dan Qodar-Nya (Baik dan buruk datangnya dari Allah.SWT).
2. Tuntunan Ibadah
Selaku perbuatan yang menghidupkan jiwa Tauhid.
3. Janji dan Ancaman
Al-Qur-aan menjanjikan pahala dan siksa.
4. Hukum Pergaulan Bermasyarakat
Demi mendapatkan kebahagiaan Dunia dan Akhirat.
5. Inti Sejarah
Orang-orang yang tunduk dan ta’at kepada Allah. SWT, seperti para Nabi dan Rasul. Juga orang-orang Shaleh . Sejarah manusia yang mengingkari Agama Allah dengan segenap hukum-hukum Allah. ini semua menjadi i’tibar atau contoh bagi orang yang beriman dan berakhlaq mulia. Dengan harapan agar tercapai kebahagiaan hidup di Dunia dan di Akhirat. Allah menurunkan Al-Qur-aan itu, gunanya untuk dijadikan dasar "Hukum" Dan disampaikan kepada selu ruh hamba-Nya. Serta membimbing agar manusia ber ’ilmu supaya memahami, bahwa segala Perintah Allah Wajib di’amalkan. Dan segala Larangan-Nya wajib ditinggalkan. Dan siapa saja yang melanggar. Pasti terkena sanksi yang telah ditetapkan Allah SWT. Perhatikan Firman-Nya :
فَاسْــتَــمْـسِـكْ بِـالَّـذِيْ اُوْحِيَ اِلَـــــيْــكَ ، اِ نَّــكَ عَـلىَ صِـرَ اطٍ مُّسْـتَــقِـيْـمٍ وَ اِ نَّــه لَـذِكْـرٌ لَّـكَ وَ لـِقَـوْ مِكَ. وَ سَــوْفَ تـُسْــئَــلُـوْ نَ

"Maka berpegang teguhlah kepada (Al-Qur-aan) yang telah KAMI Wahyukan kepada engkau. Sesungguhnya engkau berada didalam jalan yang lurus".
"Dan sesungguhnya Az-zikro (Al-Qur-aan) itu, suatu kemuliaan bagimu dan bagi kaummu. Dan akan di minta pertanggung jawabanmu (dalam memegang dan menyiarkan Al-Qur-aan ini)" (Q.S. Az-Zukruf : 43 - 44)


يـا يُّــهَا الـرَّسُـوْ لُ بَــلِّــغ مَآ اَ نْـزَ لَ اِ لَــيْـكَ مِنْ رَّ بّـِـكَ وَ اِنْ لَـــمْ تَـــفْــعَــلُ فَـمَا بَــلَّـغْتَ رِسَــلَــتَــهُ وَ الـلّـــهُ يَـعْصِمُـكَ مِنَ الــنَّا سِ اِ نَّ الـلّـــهَ لاَ يــَـهْـدِى الْــقَـوْ مَ الْـكــفِـرِ يْــنَ

"Hai Rasul ! Sampaikanlah apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Dan jika tidak kamu laksanakan Berarti engkau tidak menyampaikan Risalah-Nya. Dan Allah akan memelihara kamu dari (perbuatan jahat) Manusia. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki kaum yang kafir". (Q.S.Al-Maidah : 67)

Selanjutnya Allah menekankan kepada Manusia.


وَهذَا كِــــــتَابٌ اَ نْــزَ لْــنـه مُــبَارَ كٌ فَا تَّــبْـعُـو هُ وَ تَّـــقُـوْ ا لَــعَــلَّــكُـمْ تُــرْحَـمُـوْ نَ

"Dan inilah Kitab (Al-Qur-aan) yang KAMI turunkan. (Dan) yang diberi Berkah. Maka ikutilah (Ajaran yang terkandung didalamnya). Dan bertawakkallah (kepada Allah) agar kamu diberi Rahmat". (Q.S. Al-An’aam : 155)

Baik sekali dijadikan bahan renungan khusus, agar diri kita mendapat bimbingan dari Allah SWT. Selanjutnya kita tidak berani berlalai-lalai dalam meniti buih Dunia yang fana ini. Karena menurut kebiasaan manusia jika terperosok terlalu dalam, Insya Allah akan payah untuk kembali kejalan semula, sehingga terkena sanksi dengan kalimat ayat dibawah :

وَ لاَ تَـكُـوْ نُـوْاكَالَّـذِ يْـنَ قَـالُـوْاسَـمِـعْـنَاوَهُمْ لاَ يــَسْـمَـعُـوْنَ . اِنَّ شَـرَّ الـدَّوَآبّ عِـنْـدَ الـلّـــهِ الصُّـمُّ الْـبُـكْـمُ الَّـذِ يْـنَ لاَ يــَـعْــقِـلُـوْنَ

"Janganlah kamu seperti orang (Munafiq) yang berkata, "Kami mendengar, tetapi sebenarnya mereka tidak mendengar (memahami dan tidak mematuhi)". "Sesungguhnya Binatang melata yang paling jelek pada penilaian Allah, ialah orang yang Pekak dan Bisu yang tidak mau mengerti (Undangan Allah)". (Q.S. Al-Anfaal : 21 - 22)

يـاَ يُّــهَا الَّـذِ يْـنَ ا مَـنُـوْاا سْـتَـجِـيْــبُـوْا لـِلّــــهِ وَ لـِلـرَّسُـوْلِ اِذَادَعَـاكُـمْ لــِــمَا يـُحْـيِــيْـكُـمْ وَ اعْـلَـمُـوْآ اَنَّ الـلّــــــــهَ يـَحُـوْ لُ بَــيْـنَ الْـمَـرْءِ وَ قَـــلْــبِـهِ وَ اِ نَّــهُ اِ لَــيْــهِ تُـحْـشَـرُوْنَ

"Hai orang yang beriman ! Patuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya. Apabila Rasul menyeru kamu terhadap sesuatu yang menghidupkan (jiwa) kamu (Rohani dan Jasmani). Dan ketahuilah. Sesungguhnya Allah memberi batas antara Manusia dan Hatinya. Dan sesungguhnya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan" (Q.S. Al-Anfaal : 24)

يـاَ يُّــهَاالَّذِ يْنَ امَـنُـوْالاَ تَـخُـوْ نُــوا الـلّـــهَ وَ الـرَّسُـوْ لَ وَ تَّـخُوْ نُــوْآ اَ مْـنــتِــكُــمْ وَ اَ نْــتُــمْ تَــعْــلَــمُــوْ نَ

"Hai orang Mukmin ! Janganlah kamu berkhianat kepada Allah dan Rasul (Muhammad). Dan Janganlah kamu mengkhianati Amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu. Sementara kamu mengetahui". (Q.S. Al-Anfaal : 27)

Bagi yang menyembunyikan ’ilmu, Perhatikan Ayat :

مَنْ سُـئِــلَ عَـنْ عِـلْـمٍ فَــكَـــتَــمَـهُ الْـجَـمَـهُ الـلّـــهُ يـَـوْ مَ الْـقِـــيَـا مَـةِ بِـــلِــجَا مِ مِنَ الــــنَّارِ

"Barangsiapa ditanya tentang sesuatu ‘ilmu. Kemudian ia menyembunyikannya. (berat untuk memberi keterangan). Maka Allah SWT akan mengekang (mulutnya) kelak dihari Qiyamat. Dengan kekang dari api Neraka !". (H.R. Ahmad) 

Coretan kertas usam

Coretan kertas usam
Dibaca dibuang
Hingga akhirnya pemulung membacanya
Dialah pemulung ilmu
Tak hanya ilmu yang didapat kertas usam dia dapatkan juga
Kertas bisa dia buang tapi coretannya tetap terngiang
Hingga akhirnya kertas usam disalin dalam sebuah buku berjilid
Dan menyatu bersama sekumpulan coretan bermutu lainnya
Bukan suatu kesalahan membuangnya
Tapi sebuah pilihan yang benar karena dia si usam akan disalin dalam jilid yang lebih layak ;p
         

Selasa, 18 Januari 2011

Panorama
















Melihat cakrawala yang begitu indah membuat takjub pada setiap ciptaanNYA,.
Ini panorama langit saat bumi akan berbalik membelakangi matahari, semua alam sempurna bertasbih padaNYA,. Bagaimana tidak sempurna?? Coba bayangkan! Jikalau bumi tak berrotasi sempurna akankah panorama alam nan indah ini yang kan kita lihat?
Subhanallah ya Allah kuasaMU tak tertandingi.
(¤_¤) \/

Salah

oleh Nini Wijayanti pada 08 Januari 2011 jam 1:41
Saat ini saya sedang resah, gelisah, bingung.
Aku tersudut dalam sebuah kotak, sebuah kotak yang dibatasi oleh tembok, dan aku masih terjaga dalam sebuah kotak itu..
Aku bingung dan bertanya? Aku dimana saat ini? Apa kah aku sedang di alam sadar atau di alam bawah sadar, apa aku sedang di alam maya?
Yang jelas aku sedang di sebuah ruangan kotak, ruangan kotak ini berada di sebuah desa, dan desa ini berada di sebuah kota, kota ini berada di sebuah pulau, pulau ini berada di sebuah negara, negara ini berada di sebuah benua, benua ini berada di sebuah dunia, dunia ini berada disebuah galaksi bima sakti, dan galaksi bima sakti ini berada di alam semesta masih ada galaksi lain yang tidak aku ketahui..
Dimana aku saat ini?
Masih tersudut dalam ruangan kotak..
Hujan turun ditemani gemuruh nya..
Begitu banyak dosa yang sedang aku renungi, hamba takut ya Allah, hamba takut saat meninggal hamba sedang lalai,, hamba takut hamba terbuai rayuan tawa yang tercela, hamba takut ya Rabbana..
Mohon ampunan Mu ya Rabb atas dosa hamba yang tak terhitung lagi,.

Dunia ini begitu semu, tak senyata pandangan ku, fatamorgana yang kulihat dari jauh menghilang saat aku jumpai.. Hamba kadang lalai keberadaan Engkau yang bersifat Wujud, Engkau Ada di atas langit 7 Engkau pemilik Arsy yang Selalu Maha Melihat, Engkau yang Mengetahui apa yang hamba perbuat, apa yang dinyatakan dan tersembunyi dalam hati hamba. Sungguh hamba merasa tidak aman di kehidupan ini, khilaf yang hamba perbuat, kelalaian dan kesengajaan yang hamba perbuat tak luput diri ini dari dosa, dan salah.
Tuhan aku bukan lah ahli surga juga tak mampu menahan siksa neraka.. Kabulkan doa dan ampuni dosa dosa ku hanyalah Engkau pengampunan dosa hamba Mu. Sisa umur ku makin berkurang setiap hari, ya Ilahi terimalah amal taubat ku. . .

Hamba yang salah
N_W

Jumat, 14 Januari 2011

Bermaknakah?

Semua kata yang aku keluar tak aku saring
Semua nyanyian yang aku nyanyikan tak aku pikirkan
Pedulikah semua yang ada ???
Atau hanya bualan dan omong kosong yang tak bermakna???
Tak ada kah mereka tau jeritan hati kecil ini
Berbenturan dengan yang aku bicarakan
Berbenturan dengan yang aku nyanyikan

Mungkinkah semua kan jadi buih dilautan
Buih yang langsung hilang di sapu ombak
Tapi semua yang aku tulis telah aku pikirkan
Tulisan yang aku tulis dari hatiku dan pikiran
^_^

Pena Hitam Pertamaku

Aku mungkin masih bingung dengan yang aku lakukan saat ini.
Bingung ya, mengapa?
tak bisa diungkapkan dengan kata-kata...

Hari ini kuikuti langkah ku,
bayanganku selalu mengikutiku
bayanganku masih seperti kemarin
masih sendiri tak ada teman menyertakan nya.

Mungkin cukup dulu kali ya HaHaHa
bingung sih masalahnya banyak orang...
 
Copyright © 2010 Proud To Be Muslimah | Design : Noyod.Com